Form Login



Agenda Kegiatan Masjid

Jadwal Sholat Kota Jakarta
Beranda Khutbah Jumat Bulan Ramadhan, Bentuk kasih Sayang Allah Kepada Hamba-Nya
Bulan Ramadhan, Bentuk kasih Sayang Allah Kepada Hamba-Nya Cetak Email
Ditulis oleh Administrator   
Senin, 22 Juli 2013 12:48

Bulan Ramadhan, Bentuk Kasih Sayang Allah Kepada Hamba-Nya

Oleh: Ust. Syuhada Bahri, Lc



Kita harus bersyukur, bahwa bulan Ramadhan kini telah datang kembali menemui kita walapun kita tidak akan selamanya bertemu dengan bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan Allah datangkan kepada kita sebagai wujud sayang Allah kepada manusia, agar manusia dapat mencapai apa yang menjadi cita-cita dan tujuan kita bersama yaitu mencapai kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Akan tetapi untuk dapat mencapai kebaikan dunia dan kebaikan akhirat ada dua hal yang harus kita bangun. Pertama, membangun kesholehan pribadi kita. Kedua, membangun kesholehan sosial kita. Dan untuk membangun dua kesholehan itu Allah pertemukan kita dengan Ramadhan.


Dalam kaitan dengan membangun kesholehan pribadi, di bulan Ramadhan Allah memberikan peluang kepada kita untuk menghapus seluruh dosa dan kesalahan kita. Karena tidak akan mungkin kesholehan pribadi itu akan kita capai jika hati kita masih dipenuhi dengan dosa. Karena sesungguhnya manusia memang tempatnya salah dan dosa. Terlebih lagi di zaman sekarang ini, banyak sekali orang yang berbuat dosa tetapi dia tidak merasa bahwa dirinya telah berbuat dosa. Contoh yang paling kecil dan sering terjadi seperti ketika kita naik bus kota, kemudian kondekturnya lupa meminta ongkos bus tersebut maka orang tersebut diam-diam saja. Bahkan ketika orang tersebut turun dari bus sambil mengusap dada dia mengucapkan “Alhamdulillah”. Ketika orang tersebut turun dan mengucap “Alhamdulilah”, sudah barang pasti orang tersebut tidak merasa bersalah dan berdosa.

Itulah sebabnya Allah mempertemukan kita dengan bulan Ramadhan, karena Allah menginginkan kita untuk menghapus dosa-dosa kita agar kita dapat mencapai titik kesholehan pribadi kita. Karena dengan kesholehan itu kita akan mencapai kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Tidak hanya itu, di bulan Ramadhan Allah begitu mencintai dan menyayangi hamba-hamba-Nya dengan memberikan banyak hadiah yang tidak akan kita peroleh selain di bulan Ramadhan.

Di bulan Ramadhan ini Allah memberikan hadiah yang tak ternilai yakni dilipatgandakannya pahala ibadah kita yang tidak akan didapat selain di bulan Ramadhan. Rasulullah Saw mengatakan bahwa pahala anak cucu Adam dilipatgandakan pahalanya 10 sampai dengan 700 kali lipat, kecuali puasa. Karena puasa itu untuk Allah dan Allah pula yang akan membalasnya. Oleh karenanya, pahala di bulan Ramadhan tidak lagi 10 kali lipat atau bahkan 700 kali lipat, karena pahala yang didapatkannya tak terhingga. Tidak hanya itu, Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk mempebanyak amal kebaikan di bulan Ramadhan ini karena pada bulan Ramadhan Allah membuka pintu-pintu surga, Allah menutup pintu-pintu neraka dan setan-setan diikat.

Diikatnya setan-setan di bulan Ramadhan, sepenuhnya merupakan wujud kasih sayang Allah kepada kita untuk beramal sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya untuk meraih pahala yang kelipatannya tak terhingga. Ketika Allah telah memberikan kemudahan-kemudahan untuk beramal shaleh dan kita menyia-nyiakan kesempatan tersebut maka kita termasuk kedalam orang-orang yang sangat merugi.

Tidak sampai di situ saja Allah mencurahkan kasih sayang kepada hamba-hamba – Nya. Di dalam bulan Ramadhan terdapat satu malam yang luar biasa dahsyatnya. Malam yang hanya terdapat pada bulan Ramadhan dan itu terdapat di salah satu malam pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Malam yang di sebut dengan Malam Lailatul Qodar. Malam Lailatul Qodar hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad dan tidak diberikan kepada umat-umat sebelumnya. Yang siapa saja mendapatkan malam tersebut maka dia akan mendapatkan pahala sama seperti ketika dia beribadah seribu bulan. Seribu bulan sama dengan kurang lebih 83 tahun. Ketika semua ini telah kita jaga, dimana dosa-dosa kita telah diampuni oleh Allah, serta dilipat gandakannya pahala kita maka kita akan sampai pada peringkat takwa yang menjadi tujuan utama kita berpuasa.

Ketika seseorang telah mencapai tujuan utamanya yakni bertakwa, seperti janji-Nya kemudian Allah akan memberikan jalan keluar terhadap semua kesulitan yang tengah di hadapi oleh orang tersebut dan juga memberikan rezeki dari arah yang tidak diduga-duga. Salah satu ciri orang yang takwa yaitu selalu bertawakal hanya kepada Allah Swt. Dan sesuai dengan janji Allah, barang siapa yang hanya bertawakal kepada Allah, maka Allah akan memenuhi dan mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya.

Puasa yang tengah kita lakukan pada hakikatnya yakni cara kita untuk senantiasa meminta kepada Allah agar selalu diberikan jalan keluar terhadap setiap masalah yang tengah dihadapi serta memberikan rezeki dari arah yang tidak diduga-duga serta memenuhi seluruh keperluan kita. Hanya saja kita tidak boleh lupa bahwa kebaikan dunia dan akhirat tidak akan mencapai pada tingkat yang sempurna sebelum kita juga membangun kesholehan sosial kita.

Di bulan puasa ini, Allah ingin menyentuh nurani kita untuk menyempurnakan kesholehan pribadi kita dengan mampu menunjukan kesholehan sosial kita. Banyak hal yang dapat kita lakukan di bulan Ramadhan ini. Hal kecil terhadap sesama dapat menjadikan pahala yang berlipat ganda bagi kita. Sebagai contoh ketika kita memasuki sebuah masjid dan di dalamnya tidak ada mukena yang layak di gunakan kemudian kita meninggalkan mukena tersebut di masjid tadi untuk dapat digunakan oleh jamaah lain di sana. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk ksholehan sosial kita yang bermanfaat bagi orang lain.

Tingkatkan diri dengan berbagai amal kebaikan di bulan Ramadhan untuk mencapai derajat ketakwaan dan dengan memperbaiki kesholehan pribadi serta kesholehan sosial di bulan Ramadhan ini, maka Allah akan membalasnya dengan pahala yang tak terhingga lipatannya.