Form Login



Agenda Kegiatan Masjid

Jadwal Sholat Kota Jakarta
Beranda Khutbah Jumat Menjaga Hati Atas Segala Penyakit Hati
Menjaga Hati Atas Segala Penyakit Hati Cetak Email
Ditulis oleh Administrator   
Jumat, 08 Juni 2012 08:00

Menjaga Hati Atas Segal Penyakit

Oleh: Ust. Khusairi Suhail


Hati merupakan bagian terpenting yang banyak disebut di dalam Al Qur’an sebagai bagian dari hidup manusia. Hal ini berangkat dari salah satu persepsi dan pandangan Al Qur’an serta hadits Rasulullah Saw tentang hati itu sendiri. Karena hati adalah Amirul badan, hati menurut sebagian ulama disebut dengan pemimpin badan. Jika Negara dipimpin oleh seorang presiden, mobil dipimpin oleh seorang supir, maka supir dan presiden badan kita adalah hati kita. Oleh karena itu, betapa pentingnya masalah hati ini. Rasulullah Saw bersabda “Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging dan jika dia baik maka seluruh tubuhnya akan baik, tetapi jika dia busuk maka seluruh tubuhnya akan busuk”. Oleh karena itu ketika kita melihat seseorang yang berperilaku tidak baik dalam kehidupan sehari-hari sehingga bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul Nya, ketahuilah bahwa sesungguhnya semua itu tidak lepas dari masalah hati yang sedang sakit.

Ketika kita melihat kehidupan berbangsa dan bernegara kita rusak dan hancur, serta terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama, kemunkaran dan kemaksiatan terjadi dimana-mana, ini sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dengan masalah hati. Imam Al Ghazali mengatakan bahwa hati manusia sesungguhnya tidak bisa dipisahkan dari tiga perkara yaitu hati yang suci atau bersih, hati yang mati, dan hati yang sedang sakit.


Indikasi-indikasi tentang sakitnya hati dapat diketahui oleh diri kita sendiri. Dengan mengetahui ciri-ciri mengenai sakitnya hati maka kita dapat mengetahui bagaimana kondisi hati kita saat ini. Allah Swt telah menyinggung tiga perkara hati di dalam Al Qur’an sehingga kita dapat memahami makna atas perintah-perintah Allah. Mereka yang memiliki hati yang suci kelak di akhirat akan merasakan kebahagiaan, ketenangan dan ketentraman. Kenikmatan ini dapat diraih karena selama mereka hidup di dunia, mereka telah melaksanakan segala apa yang telah Allah Swt perintahkan serta menjauhi segala apa yang dilarang.

Allah Swt telah mengingatkan kita akan hari akhir yang begitu menyeramkan bagi mereka yang selalu ingkar atas perintah Allah. Allah mengingatkan pula kepada kita bahwa nanti akan ada hari dimana segala apa yang kita miliki tidak akan bisa memberikan manfaat kecuali bagi orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Oleh karenanya kita harus menjadi orang yang termasuk ke dalam golongan orang yang memiliki hati bersih.

Allah Swt juga telah mengingatkan kita mengenai hati yang mati. Yakni bahwa hati yang mati tidak akan pernah tersentuh oleh apapun. Sesungguhnya ketika mereka dibacakan ayat-ayat Al Qur’an mereka tidak akan bergerak hatinya sedikit pun. Peringatan yang disampaikan akan sia-sia karena Allah Swt telah mengunci mati hati mereka. Hati mereka telah mati sehingga mereka tidak dapat merespon dengan positif apapun yang telah diperintahkan oleh Allah Swt.

Sama halnya dengan hati yang sakit, Allah Swt telah memberi peringatan. Tanda-tanda hati manusia yang sedang sakit yakni tidak pernah merindukan untuk bertemu dengan Allah Swt. Syahwat dan maksiatnya telah menutupi hatinya sehingga tidak akan pernah muncul kerinduan di dalam hatinya untuk bertemu dengan Allah Swt. Hatinya akan tertutup untuk mencintai dan jauh dari ketaatan kepada Allah Swt, yang menjadi dominan dan menutupi dirinya hanyalah hawa nafsu. Ketika seseorang lebih menikmati keinginan hawa nafsu, kemudian mengorbankan ibadahnya kepada Allah, maka pada kondisi seperti ini hatinya sedang sakit. Dan karenanya perlu diobati dan perlu diberikan terapi.

Betapa panggilan Allah Swt untuk beribadah kepadaNya, untuk meraih kesuksesan, kebaikan, dan kebahagiaan, semua itu tidak direspon, bahkan seringkali diremehkan. Orang yang bertakwa kepada Allah Swt sesungguhnya bukanlah orang yang tanpa dosa. Orang yang bertakwa kepada Allah, yang nantinya akan mewarisi surga Allah bukanlah orang yang tidak pernah melakukan maksiat. Namun salah satu indikasi ketakwaannya ialah ketika ia telah terlanjur dalam suatu kemaksiatan, suatu kesalahan dan dosa, maka ia segera menyadari dan memohon ampun kepada Allah Swt.

Jagalah hati kita dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah, dengan selalu menjadi manusia yang menyadari akan segala penyakit hati yang mungkin melandanya. Karena sesungguhnya penyakit hati ini akan membuat manusia menjadi rugi dan semakin menjauh dari kasih sayang Allah Swt. Penyakit hati akan dapat dimengerti dan dipahami oleh manusia ketika dia menyadari bahwa di dalam kehidupan sehari-harinya selalu diselimuti dengan kegundahan dan kegelisahan.