Form Login



Agenda Kegiatan Masjid

Jadwal Sholat Kota Jakarta
Beranda Majalah Online Sedih Ketika Ditinggalkan Dunia, Tetapi Tidak Bersedih Ketika Shalat Tertinggalkan
Sedih Ketika Ditinggalkan Dunia, Tetapi Tidak Bersedih Ketika Shalat Tertinggalkan
Ditulis oleh Administrator   
Jumat, 15 Juni 2012 08:27

Sedih Ketika Ditinggalkan Dunia, Tetapi Tidak Bersedih Ketika Shalat Tertinggalkan

Oleh: Widhiyastuti

Kebahagiaan dunia sesungguhnya tidaklah lama dan abadi, ketika manusia kembali pada Sang Pencipta tidak ada harta yang akan dibawa kecuali amal shaleh yang telah dikerjakan selama hidupnya. Berlimpahan harta ketika di dunia tidak berarti akan membuat kita bahagia di akhirat. Harta yang kita miliki saat ini adalah sebuah ujian yang kelak akan dipertanggungjawabkan oleh manusia itu sendiri di hadapan Allah Swt. Orang yang di dunia memiliki harta melimpah namun tiba-tiba mengalami keterpurukan dengan menjadi miskin, dia akan menangis dan begitu menyesali mengapa hal ini terjadi. Padahal setiap ujian yang Allah berikan akan memiliki makna dan kebahagiaan yang terkadang sulit dipercaya oleh manusia.


Keluarga merupakan orang-orang terdekat di dalam kehidupan kita, begitu sayang dan cintanya kita terhadap keluarga, baik ayah, ibu, suami, istri, atau anak. Ketika mereka tiba-tiba pergi menghadap Sang Pemilik kehidupan banyak yang merasa sangat terpukul, menangis dan meratapi kepergian mereka. Sesungguhnya semua makhluk yang hidup di dunia ini hanyalah titipan Allah Swt yang suatu saat kelak akan kembali setelah selama hidup di dunia ini mengumpulkan bekal untuk perjalanan yang jauh lebih panjang di akhirat.

Namun, ketika kita meninggalkan shalat dengan alasan apapun akankah hati ini merasa bersedih, menangis, dan terpukul seperti ketika kita ditinggalkan oleh kebahagiaan-kebahagiaan di dunia ini? Tidaklah hati ini merasa bersedih dan malu serta menangis di hadapan Allah atas apa yang telah kita lakukan kepada Allah. Kita menyadari bahwa shalat merupakan tiang agama dan ketika di akhirat nanti merupakan amalan pertama yang akan dipertanggungjawabkan. Bagaimana kita mengerjakan shalat yang telah diperintahkan wajib kepada manusia oleh Allah Swt? Ketika kita meninggalkan shalat yang di wajibkan yakni shalat fardu, bagaimana dengan shalat sunnah yang diperintahkan dan telah di contohkan oleh Rasulullah Saw?

Hati ini tidak pernah menangis dan menyesal ketika shalat itu terlupakan bagi mereka yang lalai dan melupakan segala perintah-perintah Allah.Karena di dalam hati mereka telah terisi oleh pikiran-pikiran dunia, dengan bagaimana mereka harus memperoleh kebahagiaan dunia, dan tidak memperdulikan persiapan dan bekal mereka untuk menghadapi kematian. Namun bagi mereka yang taat melaksanakan segala perintah Allah, maka disaat meninggalkan shalat sunnah yang telah terbiasa mereka kerjakan, mereka akan bersedih dan menangis. Mereka telah meninggalkan amalandan kesempatan terbaik yang kelak akan menjadi bekal mereka ketika menghadapi kematian.

Sesungguhnya Allah begitu menyukai hamba-hambaNya yang selalu taat akan segala perintahNya. Kelak Allah akan memberi teguran yang begitu dahsyat kepada mereka yang lalai dan meninggalkan shalat. Dan kelak ketika kematian itu datang, mereka akan merasakan bagaimana pedih dan sakitnya bertemu dengan kematian untuk kembali kepada Allah tanpa memiliki bekal berupaamalan-amalan shaleh yang dikerjakan semasa hidupnya. Menangislah dan memohon ampun ketika kita meninggalkan shalat dengan alasan apapun, dan berlapang dadalah serta berdoa kepada Allah ketika kebahagiaan di dunia ini tengah diuji oleh Allah untuk mendapatkan pengganti kebahagiaan di akhirat yang sempurna.