|
Ditulis oleh Administrator
|
|
Senin, 23 September 2013 17:23 |
|
Dari Redaksi:
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pembaca...., Perhatian, keinginan dan usaha manusia terhadap urusan duniawi seringkali menyebabkan seseorang menjadi lalai dalam berbuat taat kepada Allah. Ibarat api, hawa nafsu sangat mudah menguasai diri. Jika api itu tetap kecil, kita dengan mudah mengendalikan dan menguasainya. Namun begitu api itu membesar, dia sulit dikendalikan dan bisa membakar diri dan orang-orang di sekeliling kita. Sedemikian berbahayanya setan dalam menipu manusia, yaitu dengan menunggangi hawa nafsunya, untuk mengarahkan pandangan manusia kepada kenikmatan duniawi.....
Baca selengkapnya.
Selamat membaca...
Wassalamu'alaikum wr. wb.
|
|
|
Ditulis oleh Administrator
|
|
Senin, 23 September 2013 16:57 |
|
Dari Redaksi:
Assalamu'alaikum wr.wb. Pembaca...., Berdo’a merupakan cara berdialog dengan Allah; juga merupakan ciri utama yang membedakan orang yang beriman dari orang musyrik. Berdo’a bisa dijadikan sebagai alat ukur keimanan seseorang kepada Tuhannya. Jika orang musyrik berpikir bahwa alam semesta ini tidak ada yang mengatur dan segala sesuatu berinteraksi dengan sendirinya, maka orang beriman meyakini bahwa segala sesuatu di langit dan di bumi tunduk kepada-Nya, tidak ada makhluk yang takdirnya tidak diatur oleh Allah dan tidak patuh kepada-Nya.......
Baca selengkapnya.
Selamat membaca...
Wassalamu'alaikum wr. wb.
|
|
Ditulis oleh Administrator
|
|
Senin, 23 September 2013 16:41 |
|
Dari Redaksi:
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pembaca...., Jika ada seseorang bekerja keras tak kenal waktu dalam mencari rizqi (harta benda) sehingga melalaikannya dari mengerjakan perintah-perintah Allah, apakah dapat dinamakan ibadah? Bukankah yang demikian hanya akan menambah jauh dirinya dengan Allah? Inilah yang disebut mencari sesuatu yang sudah dijamin dengan meninggalkan sesuatu yang diperintahkan untuk dicari, sebab dalam ayat 56-58 Surat Adz-Dzariyat bahwa yang diperintahkan Allah adalah beribadah, dan karena itulah Allah telah menjamin Rizqi setiap Makhluk-Nya......
Baca selengkapnya.
Selamat membaca...
Wassalamu'alaikum wr. wb. |
|
|
Ditulis oleh Administrator
|
|
Senin, 23 September 2013 16:21 |
|
Dari Redaksi:
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pembaca...., Kejujuran adalah bagian dari akhlak yang mulia. Ia merupakan mata uang yang berlaku di mana-mana. Ia merupakan milik manusia secara universal. Keberadaannya sama di Barat maupun di Timur, di Utara maupun di Selatan. Berbicara kejujuran adalah berbicara kemanusiaan seutuhnya. Alasan atas berbagai kesengsaraan dan penderitaan yang terjadi di segala lapisan masyarakat adalah suatu fenomena kebutuhan manusia akan nilai-nilai moral, yakni nilai yang akan mengembangkan ruh kehidupan di dalam peradaban yang sedang sekarat, dan memberinya suatu kekuatan yang memang ia butuhkan....
Baca selengkapnya.
Selamat membaca...
Wassalamu'alaikum wr. wb.
|
|
Ditulis oleh Administrator
|
|
Senin, 23 September 2013 14:46 |
|
Dari Redaksi:
Assalamu'alaikum wr. wb.
Pembaca....., manusia yang hidup di dunia ini tidak bisa luput dari kesalahan. Dalam bahasa Arab manusia disebut ”An-Naas” yang berarti makhluq yang pelupa. Salah satu cara menebus kelupaan dan kesalahan tersebut adalah dengan istighfar (meminta ampun kepada Allah SWT). Oleh karenanya, dalam banyak ayat, Allah memerintahkan kaum muslimin untuk beristighfar dan memohon ampun kepada-Nya atas kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat. Lalu apa kaitannya dengan rezeki ? silahkan simak artikel edisi 466 ini...
Baca selengkapnya
Selamat membaca......
Wassalamu'alaikum wr. wb. |
|
|
|
|
<< Awal < Kembali 1 2 3 4 Lanjut > Akhir >>
|
|
Halaman 2 dari 4 |
Khutbah Jumat
