Problemik Islam dimata Dunia Cetak
Ditulis oleh Administrator   
Kamis, 11 Pebruari 2010 16:57

Peristiwa maraknya kasus penolakan atas berdirinya simbol- simbol agama dalam sebuah Negara merupakan wacana kontemporer ummat beragama, khusunya ummat Islam saat ini. Pelarangan atas dibangunnya menara-menara masjid di Negara Swiss oleh pemerintahan Swiss merupakan tanda pecahnya kerukunan ummat beragama. Ummat beragama diberikan hak untuk bersinergi dengan Negara dalam hal perlindungan hak hak asasi manusia (HAM) dalam memeluk agamanya masing-masing, tidak ada pembatasan yang merugiakan agama dalam kebijakan hak asasi manusia.

Fenomena ini kian merebak dan meresahkan masyarakat muslim. Ummat Islam dunia mengutuk pemerintahan Swiss yang mengharuskan Ummat bersinergi dengan budaya dan agama masyarakatnya. Problem ini merupakan tujuan dan langkah orang-orang barat dalam memojokan Ummat Islam, sehingga timbul kesan mayoritas dapat mengalahkan minoritas dalam hal apapun tidak terkecuali dalam Agama.

Konferensi Malbourn yang diadakan atas dasar konferensi para pemuka-pemuka Agama dunia, membicarakan banyak tentang keharmonisan dan kerukunan antar ummat beragama. Akan tetapi konferensi ini tidak memihak banyak kepada sebuah keputusan yang dapat diterima oleh semua lapisan Agama. Khususnya Agama Islam, yang menjadi sorotan dan focus utama dalam perkumpulan pemuka Agama tersebut. Pemecahan masalah yang diprakarsai oleh pemuka Agama lebih condong kepada jalur jalur kerukunan dan jalur kesepahaman saja, tidak adanya ketegasan yang final dalam menentukan apa yang harusnya dibatasi dan apa yang harusnya didukung oleh kalangan Agamawan baik praktisi maupun yang sifatnya universal.

Umat beragama yang mayoritas mempunyai disiplin dan aturan sendiri dalam menjalani agamanya masing-masing, pasti akan merasa tidak nyaman apabila rutinitas Agama dan aturan keagamaan mereka dibatasi oleh peraturan Negara bahkan peraturan yang dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu. Hal ini pun terjadi kepada Ummat Islam, mereka menganggap hal ini merupakan diskriminasi kepada Islam khususnya Ummat Islam yang ada di Swiss.

Islam sudah cukup sabar dengan ulah-ulah orang yang tidak bertanggung jawab dan terkesan mempermainkan Agama khususnya Agama Islam. Mulai dari Karikatur Nabi, Film Documenter yang menghina Islam, Issu Terorisme dan lain sebagainya.

Kesabaran umat Islam sudah diunjung tanduk terhadap ulah-ulah barat yang berusaha mengahancurkan peradaban Islam dari segala lini dan arah. Tidak hanya sampai di situ saja, Ummat Islam dipengaruhi dan dirasuki oleh pola pikir, pandangan hidup dan budaya yang berorientasi kebudayaan barat. Barat ingin memecah belah Ummat Islam dunia menjadi terbagi-bagi sehingga gampang untuk dihancurkan. Inilah proyek bentuk nyata yang dirasakan oleh umat Islam dunia sekarang ini. Produk-produk penghancur Islam mulai digalakkan oleh Barat hingga ranah dan disiplin ilmu kontemporerpun mulai dijamah dan dimasuki oleh doktrin-doktrin dan hegemoni Barat.

Dengan fenomena yang terjadi akibat ulah musuh-musuh Islam. Islam harus bangkit. Islam membutuhkan dorongan, dukungan dan bantuan Ummat Islam dunia untuk bersama membela Agama Islam yang telah dipojokkan oleh berbagai macam peraturan yang dibuat oleh orang orang tak bertanggung jawab “musuh-msuh Islam”.

Bantuan dan dukungan Umat Islam harus kita laksanakan dan kita dukung dengan beberapa hal dibawah ini antara lain:

Pertama. Konferensi pemuka agama dunia diharap untuk dapat melaksanakan dan memberika keputusan yang tegas terhadap sekecil apapun permasalahan yang dapat merugikan sebelah pihak dalam menjalankan keagamaan mereka.

Kedua. perlu adannya kesepahaman yang mana itu diberikan dan diampu langusng oleh pemuka agama dan pemimpin Negara sebagai alternative dan dukungan keharmonisan dan kerukunan ummat beragama.

Ketiga. Hak asasi manusia dalam beragama perlu ditegakan dengan lebih tegas lagi, karna umat beragama mempunyai peraturan dan disiplin peribadatan yang berbeda-beda.

Keempat. Perlu adanya dewan fatwa antar agama yang dapat mengayomi dan dapat memberi keputusan dan tindakan yang sesuai terhadap problem-problem kerukunan antar ummat beragama.

Kerukunan antar ummat beragama tidak akan berjalan sempurna tanpa adanya dorongan dan saling memahami antar pemeluk dan pemuka Agama masing-masing. Agama adalah keyakinan dan jalan hidup bagi orang yang mempunyai prinsip dan tujuan dalam hidup.

Wallahu a’lam bissawab.

Sumber: Institut Manajemen Masjid