Maha Daya Ikhlas Cetak
Ditulis oleh Administrator   
Selasa, 22 Oktober 2013 07:51

MAHA DAYA IKHLAS

OLEH : UST. BAHTIAR NASIR, Lc



Setiap hal yang kita lakukan dan kita jalani harus dilandasi dengan sebuah keikhlasan yang menjadi pondasi kita dalam bertindak agar semua yang kita lakukan menjadi sebuah lading pahala bagi kita dan bukan menjadi sebaliknya bagi kita karena apa yang kita lakukan tidak dilandasi dengan ikhlas dan hanya karena ingin dipuji serta dilihat orang lain. Ada 4 golongan yang pertama kali di hadapkan dihadapan Allah untuk dihisab amalnya yaitu: 1. Mereka yang mati syahid, 2. Orang yang membaca Al-Qur’an, 3. Orang yang menuntut Ilmu, 4. Orang yang sering bersedekah.

Betapa banyak amal ibadah yang kecil dan diremehkan dimata manusia namun besar nilainya dimata Allah SWT, dan juga sebaliknya banyak amal ibadah besar dimata manusia namun sangat kecil dimata Allah karena niatnya. Seseorang yang berniat ikhlas dan tulus dalam beramal walaupun kecil amalan yang dilakukannya akan menjadi sangat besar pahalanya dimata Allah karena keikhlasannya tersebut,. Karena pada dasarnya tidak ada agama tanpa ikhlas dan hancur keislaman seseorang karena keikhlasan.


Ikhlas dalam terminology bahasa Indonesia adalah saya sudah rela sesuai selera saya. Sedangkan ikhlas secara karfah (dalam Al-Qur’an) semua dikembalikan kepada Allah karena semua milik Allah sehingga tidak ingin lagi memilikinya. Orang yang ikhlas akan bahagia ketika dia sudah bisa keluar dari kepentingan dirinya sendiri. Kita tidak akan pernah bisa ikhlas sebelum kita bisa terbebas dari kepentingan diri sendiri. Allah berfirman dalam surat Al Khafi ayat 103-104 yang berbunyi “ Katakanlah: Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”

Orang yang semasa hidupnya selalu merasa berbuat kebaikan padahal kebaikan yang dia lakukan tidak dilandasi dengan keikhlasan sehingga semua menjadi perbuatan yang paling dibenci Allah. Apapun yang akan kita lakukan hendaknya diawali dengan niat yang ikhlas sehingga menjadi pahala yang berlipat ganda bagi kita. Ada orang yang ketika nanti dibangkitkan dihari akhir hilang semua amal perbuatan mereka selama hidup yaitu orang yang failit. Tidak hanya itu dalam beribadah juga kita harus dilandasi dengan niat yang tulus dan ikhlas. Jangan sampai kita merasa sudah berbuat baik padahal belum tentu amal dan ibadah kita diterima karena awalnya tidak ikhlas.

Begitulah orang yang ikhlas, Allah selalu memberikan ujian atau musibah karena Allah SWT sayang dengannya, untuk mengangkat semua kotoran-kotoran yang melekat didalam dirinya untuk membersihkan dirinya dari dosa-dosa yang disengaja maupun tidak sengaja yang dilakukannya. Untuk mengangkat derajat dan martabatnya dengan ikhlas dan sabar dalam setiap ujian dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 112 yang berbunyi : “(Tidak demikian) bahkan barang siapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”

Tidak hanya tindakan yang kita awali dengan niat baik dan ihklas tetapi juga harus berhati-hati dalam membawa uang bagi keluarganya dirumah. Sebagai orang tua maka kita hendaknya harus selalu berhati-hati dalam membawa apapun kedalam rumah apalagi diberikan kepada anak-anak kita, istri kita apa kah uang yang kita bawa adalah uang halal atau bukan? Karena orang tua yang paling jahat adalah orang tua yang membawa makanan haram masuk kedalam rumahnya, bapak yang paling kejam adalah bapak yang membawa uang atau makanan haram utuk anak istrinya, ibu yang keji adalah ibu yang tidak menyeleksi belanjaan yang halal dan haram untuk keluarganya.

Ikhlas adalah jernih, bening, murni dan tidak keruh, tidak bercampur dengan apapun, itulah ikhlas. Oleh karena itu kita yang mengaku ikhlas dalam setiap hal kita alami, dalam setiap ujian dan cobaan yang Allah berikan, kita harus menerimanya dengan murni dan betul-betul mensyukuri segala ujian dan segala cobaan yang Allah berikan. Karena Allah memberikan kita ujian karena Allah sayang kepada kita sebagai hambanya.

Ikhlas adalah segala bentuk ketaatan yang dilakukan oleh seseorang (mukalaf) yang sudah baligh. Murni karena Allah semata, tidak mengharapkan pujian dan terimakasih dari manusia itu sendiri. Semua hanya untuk Allah, dan hanya karena Allah SWT. Dimuka bumi ini tidak pernah ada yang mewakili Allah apapun itu dan siapapun itu. Karena mengagung-agungkan orang shaleh dan menggunakan perantara tidak langsung kepada Allah itu adalah awal mula kesyirikan.

Oleh karena itu marilah kita selalu berbuat baik dengan diawali niat yang ikhlas dan niat yang baik karena sekecil apapun yang kita lakukan diawali dengan niat yang ikhlas niscahya akan menjadi sebuah amalan yang besar dan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT bagi kita karena keikhlasan dan niat kita. Dan selalu berhati-hati ketika kita sebagai orang tua, sebagai seorang ayah, atau sebagai seorang ibu yang selalu membawa uang, makanan atau apapun yang kita peroleh dari luar, maka kita harus selalu teliti dan memeahami bagaimana haram dan halalnya makanana dan uang tersebut. Karena apa yang kita ambil dan kita bawa akan menjadi tanggungan kita diakhirat kelak.